*KISAH WANITA-WANITA PERKASA*
Biarlah mereka saling mengumpat
berobsesi menjadi sales di sela-sela kota tua dengan melihat betapa rakusnya hati mereka
merangkul kertas bertintakan emas
menyangga dari mbok-mbok bakul
yang berjalan tertatih-tatih
lewat gedung bermata satu
menyusuri bongkahan batu permata yang kusam
demi menebus asa putra bungsunya..
menggilas punggung mbok bakul
menyusuri setapak tempat roda-roda besi berpijak
Obsesi berbuah bara api
yang abadi menyulut, menghapus semua amal,
menuai benci dihati petani
mengguguskan orasi berbau anyir darah
berbalut kafan, pertanda suci
dibawah setapak tempat roda besi berpijak
nanti..
Wates, September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar