BERCAKAP DENGAN BINTANG
"Bu, indahnya rembulan kini,
seperti wajah Ayah
dimedan perang
bercahaya untuk kita"
Hening sesaat,
Hanya awan kosmik
yang mampu meniup air matanya
"Kenapa menangis Bu?
Lihat sinarnya, seperti
semangat Ayah dimedan perang,
berjuang untuk kita"
Sekali lagi sunyi,
Hanya bongkahan meteor
lewati abad demi abad
tahun demi tahun cahaya
mengikis sendu di wajahnya
"Bu, ingatkah kau ketika ayah.."
"Sudahlah Nak, Ayahmu tak lagi
dimedan perang"
"Lalu dimanakah ayahanda Bu?"
"Mungkin ia sedang bersenang-senang
di Galaksi nun jauh di sana,
terpisahkan oleh ruang dan waktu"
"Berarti Ayahanda akan pulang
dan,
membawaku serta pada Taman Ria?"
Hening lagi,
Lagi-lagi hening..
Sambil terisak, lemas
sinarnya tidak cukup menutup gelapnya
Layar Tuhan
"Tidak anakku,
Ia tak mungkin pulang
tuk selamanya"
BIG BANG!
Kemudian hancur
bersama
buah hati
menjadi SuperNova
yang menghiasi
Jagad Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar